Bagi seorang Muslim, teguran yang jujur dan baik adalah tanda kasih sayang Allah. Janganlah merasa dendam kepada orang yang menegur dan menasihati kita. Sekiranya teguran tersebut dirasakan tidak betul, anggaplah orang yang menegur itu punya niat yang baik walaupun caranya kurang disukai oleh hati. Terimalah teguran dan nasihat tersebut secara positif dan konstruktif. Analisalah setiap teguran dan nasihat yang kita terima. Percayalah, kita tidak rugi sesenpun sekiranya mau berubah untuk memperbaiki diri. Hanya saja kadang-kadang obat yang mujarab biasanya agak pahit.

Jumat, 16 April 2010

dampak buruk internet bagi kesehatan jiwa


Dampak Buruk Internet Bagi Kesehatan Jiwa


berita kesehatan terbaru, dampak buruk internet bagi kesehatan. Anda yang menghabiskan banyak waktu menggunakan internet sebaiknya mulai waspada. Para peneliti di Inggris menemukan bahwa terlalu banyak internet menambah risiko depresi.

Psikolog dari Leeds University mengaku mendapatkan bukti bahwa pengguna internet memiliki kecenderungan untuk tidak dapat melepaskan diri dari internet. Akhirnya, mereka mengganti interaksi sosial mereka dengan bersosialisasi di dunia maya melalui jejaring atau ruang percakapan virtual.

Dalam hasil penelitian yang diterbitkan jurnal Psychopathology, kepala penelitian, Catriona Morrison menulis bahwa pecandu internet memiliki kemungkinan besar untuk terkena penyakit jiwa.

“Penelitian ini memperkuat anggapan publik bahwa menggunakan situs jejaring sosial sebagai pengganti fungsi sosial mendorong kelainan psikologis seperti depresi dan kecanduan,” ujar Morrison seperti dikutip laman harian The Independent.

Penelitian ini dilakukan terhadap 1.319 warga Inggris berusia antara 16 hingga 51 tahun. Para periset mencoba menelaah kaitan penggunaan internet dengan tingkat depresi mereka. Dari seluruh responden, sekitar 1,2 persen merupakan pecandu internet.

Para pecandu ini menghabiskan waktu untuk membuka laman pemuas kebutuhan seksual, permainan dalam jaringan (daring), dan komunitas daring. Morrison mengatakan kelompok kecil ini memiliki risiko depresi lebih tinggi daripada pengguna internet normal.

“Penggunaan internet berlebihan selalu dikaitkan dengan depresi meski kami tidak tahu apakah internet membuat depresi atau penderita depresi melarikan diri ke internet,” tutur Morrison. Namun dia menegaskan bahwa berinternet terus-menerus dapat diartikan sebagai sinyal peringatan menjelang depresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger